PENGEMBANGAN USAHA MINYAK TANDUSAN SEBAGAI PRODUK LOKAL YANG INOVATIF BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL MARKETING DALAM UPAYA MENGURANGI INFLASI DI INDONESIA
PENGEMBANGAN USAHA MINYAK TANDUSAN SEBAGAI PRODUK LOKAL YANG INOVATIF BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL MARKETING DALAM UPAYA MENGURANGI INFLASI DI INDONESIA
Oleh : Ni Komang Tika Pradnyani & I Nyoman Arya Kusuma Putra
Kelas : XA & XH
Meraih Juara 3 Tingkat Nasional yang Diselenggarakan Oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Masyarakat Bali sering memanfaatkan buah kelapa menjadi minyak kelapa atau yang lebih dikenal dengan nama Lengis tandusan atau minyak tandusan. Minyak tandusan merupakan minyak kelapa asli khas Bali yang dibuat dengan pengolahan tradisional, yang dapat memberikan cita rasa serta aroma khas pada masakan. Makanan yang paling populer menggunakan minyak tandusan ini adalah sambal matah yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Tidak hanya pada makanan, minyak tandusan juga dimanfaatkan untuk minyak pijat untuk menghilangkan rasa pegal serta linu dan sebagai pelembab pada kulit dan rambut yang kering.
Proses pengolahan minyak tandusan ini masih sangat sederhana yakni dengan cara memarut daging kelapa lalu direndam dengan air. Daging kelapa tersebut kemudian diperas untuk menghasilkan santan. Santan direbus dengan wajan diatas api kecil selama beberapa jam. Terus dipanaskan sampai muncul minyak di bagian atasnya. Selain untuk keperluan di rumah sehari-hari, masyarakat Bali juga memasarkan hasil produk minyak tandusan ini ke pasar-pasar tradisional. Sehingga, minyak tandusan ini dapat dijadikan sebagai komoditas produk lokal yang khas pada masyarakat pedesaan. Produk lokal ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi penduduk. Dengan semakin tersedianya lapangan kerja, tentu daya beli masyarakat semakin tinggi.
Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan oleh penulis terhadap 20 orang mengenai penggunaan minyak goreng dalam rumah tangga, sebanyak 60% menggunakan minyak sawit dan sisanya (40%) menggunakan minyak tandusan. Beberapa alasan yang telah penulis rangkum dari banyaknya penggunaan minyak sawit adalah karena minyak sawit lebih mudah didapatkan dan umum dijual di pasar-pasar, warung, apalagi di toko swalayan, sedangkan minyak dari buah kelapa atau tandusan lebih sulit untuk ditemukan.
Menurut selera para konsumen (ibu rumah tangga) mengenai kualitas rasa yang dihasilkan mendapatkan hasil survei sebanyak 70% memilih minyak tandusan karena memiliki cita rasa dan aroma khas tersendiri dibandingkan minyak goreng lainnya. Menurutnya, minyak kelapa atau tandusan mengandung banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satunya memiliki sifat antimikroba, antijamur, dan antibakteri.
Berdasarkan data hasil survei tersebut, dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bali cenderung semakin jarang menggunakan produk lokal dalam kehidupan sehari-hari, terutama penggunaan minyak tandusan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya produksi produk lokal tersebut. Karena produk minyak tandusan pengolahannya masih sangat sederhana, sehingga produk lokal ini akan sulit bersaing dengan produk minyak sawit yang diolah secara modern. Hal itulah yang menyebabkan masyarakat Bali kemudian beralih menggunakan minyak sawit yang bukan merupakan produk lokal asli masyarakat setempat. Melihat semakin terancamnya produk lokal padahal masih diminati konsumen, sepatutnya pemerintah memberikan ruang agar produk lokal bisa bangkit kembali.
Sikap masyarakat yang mengabaikan produk lokal tersebut dapat menyebabkan terjadinya Demand-pull Inflation, yaitu suatu keadaan ketika terjadinya kenaikan harga barang di pasaran yang dipicu oleh banyaknya masyarakat yang menginginkan suatu barang. Namun, barang yang diinginkan tersebut mengalami kelangkaan sehingga barang tersebut mengalami ketidakstabilan harga. Seperti yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu, yakni minyak goreng berbahan baku sawit langka di pasaran sehingga harganya melambung tinggi. Dengan kata lain, jumlah permintaan yang melebihi jumlah persedian barang. Karena tingginya permintaan, maka biaya produksi suatu barang juga akan meningkat. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi di suatu daerah tertentu (negara) yang akan berdampak pada berbagai segi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan suatu barang substitusi atau pengganti yang dapat mengimbangi dan menekan harga minyak sawit tersebut agar kelangkaan tidak terjadi lagi, yakni dengan penggunaan minyak kelapa atau minyak tandusan.
Kesadaran masyarakat terhadap keberadaan minyak tandusan (produk lokal) perlu dipulihkan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada seorang petani kelapa yang tinggal di salah satu desa di Kabupaten Tabanan dikatakan bahwa “Jika hari-hari biasa yang dijual hanyalah buah kelapa butiran karena untuk memenuhi pesanan di tempat wisata dan restoran saja. Sebaliknya, jika sudah dekat dengan hari suci keagamaan seperti Tilem Sasih Keenam kemarin penjualan buah kelapa muda meningkat tajam bahkan daunnya sangat dicari oleh masyarakat untuk membuat sarana upacara” (Soerya 24/12/2022). Masyarakat Bali memang sering memanfaatkan kelapa terutama buah dan daunnya untuk berbagai keperluan salah satunya adalah keperluan upacara keagamaan.
Dari data hasil wawancara tersebut, penulis dapat memperoleh gambaran bahwa masyarakat cenderung lebih memilih menjual buah kelapa (bahan mentah) secara langsung kepada pengepul daripada mengolah terlebih dahulu menjadi sebuah produk olahan minyak tandusan kemudian menjualnya. Hal tersebut tidak memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi bahan mentah tersebut, serta minimnya penyerapan tenaga kerja karena tidak adanya proses pengolahan bahan mentah tersebut.
Sekadar pembanding (dikutip dari CNN Indonesia), seperti yang dikatakan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam silaturahmi relawan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11) “Saat kita menyetop ekspor bahan mentah nikel, kita dibawa ke WTO (World Trade Organization), baru dua bulan yang lalu kita kalah, tapi keberanian kita menghilirisasi bahan bahan mentah. Itulah yang akan terus kita lanjutkan meskipun kita kalah di WTO”. Beliau mengatakan larangan ekspor bahan mentah diberlakukan supaya kekayaan alam di dalam negeri bisa memberikan manfaat besar kepada rakyat Indonesia. Beliau menambahkan manfaat itu sudah didapatkan dari larangan ekspor nikel yang diberlakukan pemerintah. Karena selama ini negara kita dirugikan selama berpuluh-puluh tahun karena mengekspor bahan baku mentah (CNN Indonesia, 21/12/2022).
Tentu pendapat presiden seperti itu dapat pula ditafsirkan bahwa semestinya buah kelapa juga diperlakukan demikian. Artinya, masyarakat harus bisa mengolah kelapa menjadi sebuah produk yang memiliki daya jual yang cukup tinggi, yaitu dengan mengolahnya menjadi minyak tandusan. Minyak tandusan yang telah diproduksi akan didistribusikan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Berdasarkan informasi tentang manfaat minyak kelapa tandusan, tentu juga harus didukung dengan pengujian di laboratorium untuk membuktikan kepada masyarakat akan kandungan yang terdapat di dalam minyak tandusan ini. Jika dulu testimoni hanya berasal dari mulut ke mulut kini para pelaku produksi harus bisa menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat dengan melakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui kandungan dan manfaat yang terdapat dalam minyak tandusan dengan begitu masyarakat akan tertarik untuk membeli dan menggunakan produk lokal.
Untuk memperkuat argumentasi, penulis juga melakukan survei mengenai seberapa banyak minat masyarakat terhadap penggunaan minyak tandusan apabila harganya setara dengan minyak sawit. Penulis mendapatkan fakta bahwa, sebanyak 90% masyarakat berminat menggunakan minyak tandusan. Dari hasil survei tersebut, dapat diperkirakan sebagian besar masyarakat bisa beralih menggunakan minyak tandusan. Ditambah lagi dengan produk yang berkualitas tinggi dan memiliki berbagai macam manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh sehingga dapat semakin menarik minat konsumen.
Jika produk minyak tandusan ini diproduksi berskala besar hingga kuantitas nya memenuhi kebutuhan pasar dan juga kualitas produk terjamin ketika masuk di pasaran, maka harganya akan murah dan terjangkau serta mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan maksimal. Dengan demikian, dapat dipastikan minyak tandusan ini akan mampu bersaing, bahkan bisa menggantikan minyak goreng sawit. Hal tersebut dapat menurunkan tingkat inflasi terutama dalam hal kebutuhan pokok khususnya minyak goreng.
Peran generasi muda sangat penting dalam mendongkrak produksi minyak tandusan ini. Generasi muda di setiap daerah terutama di Provinsi Bali sendiri memiliki sebuah organisasi kepemudaan yang disebut STT (Sekaa Truna-Truni) mereka bisa memanfaatkan organisasi ini sebagai wadah untuk menampung ide dan gagasan dari masyarakat untuk memproduksi minyak tandusan dengan sentuhan teknologi sehingga pengolahan minyak tandusan ini mampu untuk bersaing. Para generasi muda juga dapat membuat sebuah inovasi untuk minyak tandusan seperti pada wadah kemasannya dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik minat konsumen.
Mengembangkan jaringan pemasaran produk ke pasar modern seperti swalayan harus dilakukan karena saat ini minyak tandusan sangat jarang ditemui di pasar-pasar modern. Selain itu, kecanggihan teknologi digital saat ini dapat dimanfaatkan. Dengan digital marketing kita dapat mempromosikan produk lokal tersebut melalui E-Commerce yaitu dengan penyediaan Store atau Marketplace melalui berbagai platform belanja online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan sebagainya. Bahkan, kita juga dapat membuat sebuah aplikasi ataupun website sendiri khusus untuk produk yang akan dijual yang dapat disertai dengan berbagai artikel edukasi tentang manfaat dari penggunaan minyak kelapa atau tandusan untuk kesehatan tubuh dan berbagai tips penggunaannya selain untuk keperluan memasak.
Dengan sentuhan teknologi informasi, alhasil konsumen bisa semakin tertarik dengan produk yang dijual. Kemudian di aplikasi atau website tersebut dicantumkan link pembelian, sehingga konsumen yang mengunjungi aplikasi atau website tersebut bisa langsung membeli produknya. Tidak hanya itu, kita juga dapat mempromosikan nya melalui media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, Tiktok, dan sebagainya. Dengan membuat Content Marketing dalam bentuk gambar maupun video yang kreatif yang penampilannya dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk lokal tersebut.
Peranan pemerintah tentu penting dalam meningkatkan produk lokal ini. Berbagai dukungan yang dapat dilakukan oleh pemerintah diantaranya yaitu mempelopori dan mengedukasi masyarakat mengenai pembelian dan penggunaan produk lokal. Pelatihan kepada masyarakat untuk peningkatan kapasitas usaha produk lokal, usaha mikro dan menengah dalam hal produk, pemasaran, akses kredit, membangun jaringan pasar. Pemerintah sepantasnya membantu dalam hal pendistribusian produk lokal baik dalam maupun ke luar negeri atau ekspor dengan memberikan keringanan yaitu menekan biaya pajak. Pemerintah juga dapat memberikan pelatihan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa yang nantinya akan melanjutkan tatanan perekonomian negara. Mengenai berbagai macam cara bagaimana memproduksi produk hingga memasarkan produk tersebut kepada para konsumen. Dengan adanya pelatihan-pelatihan dasar seperti itu generasi muda dapat menjadi tonggak utama dalam menyukseskan pengembangan produk lokal. Selain itu pemerintah juga dapat membantu para pelaku usaha dengan memberikan kemudahan pinjaman modal untuk biaya produksi dengan bunga yang rendah agar dapat membantu para pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas produk lokal sehingga siap bersaing.
Selain memberikan pinjaman modal kepada para pelaku usaha, pemerintah juga dapat mendorong kerjasama produsen minyak tandusan dengan para investor agar mereka bersedia untuk menjadi bapak angkat sehingga memperlancar proses produksi. Dengan adanya koneksi dari para investor, produk lokal buatan masyarakat dapat menjangkau pasar lebih luas lagi. Hal ini menjadi peluang yang bagus bagi para pelaku produksi minyak tandusan untuk dapat memperkenalkan produk mereka lebih luas lagi dan dapat memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha untuk bisa lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan adanya suntikan dana dari para investor mereka dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat menurunkan angka pengangguran.
Potensi sumber daya alam hayati yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia yang dapat memberikan peluang kerja bagi masyarakat harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah. Dalam konteks ini penggunaan produk lokal buatan masyarakat kecil bisa membantu mengurangi inflasi. Akan tetapi, seperti telah dipaparkan di atas, produksi produk lokal buatan masyarakat masih menggunakan cara tradisional di dalam pembuatannya. Hal tersebut membuat produk lokal jarang terlihat di pasaran karena proses produksi yang cenderung melelahkan dan memakan waktu yang cukup lama. Hal inilah yang harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah. Meskipun pemerintah sudah mengupayakan memberikan modal bagi para pelaku usaha akan tetapi jika tidak diimbangi dengan proses produksi yang singkat, maka produk lokal buatan masyarakat tidak dapat merambah ke pasar yang lebih luas.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut adalah mengubah cara produksi yang tradisional menjadi lebih modern, yaitu dengan penggunaan teknologi mesin yang lebih canggih dan efisien. Kecanggihan teknologi bisa membantu proses produksi dan pendistribusian agar lebih cepat sampai ke tangan konsumen. Perlu juga dipikirkan permasalahan terkait dengan hal cita rasa yang dihasilkan antara produksi secara tradisional dan modern jelas berbeda. Hal ini yang harus menjadi perhatian dan dipertimbangkan lebih lanjut oleh para ahli yang berwenang agar dapat menciptakan sebuah minyak tandusan dengan penggunaan mesin modern tetapi dengan aroma dan cita rasa yang masih khas pada produk ini. Masyarakat mengenal minyak tandusan sebagai minyak yang memiliki aroma dan cita rasa yang khas, namun apabila produk yang dihasilkan tidak terjangkau masyarakat seperti yang ada saat ini dari segi harga, maka akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen dengan produk lokal.
Masyarakat memegang peran penting dalam pelestarian keberadaan minyak tandusan sekaligus mengangkat produk lokal ini. Dengan mengangkat kembali usaha produk lokal yang menjadi usaha kecil-menengah yang berada di lingkungan masyarakat saat ini, maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Dengan demikian, masyarakat kecil mampu meningkatkan dan mengembangkan produk lokalnya agar dapat dijadikan sebagai sebuah produk unggulan di daerahnya. Masyarakat mesti segera beralih menggunakan produk lokal karena penggunaan produk lokal yang meningkat akan dapat meningkatkan nilai jual produk dan membantu produksi produk lokal untuk semakin berkembang.
Dengan perkembangan tersebut, tentunya semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan. Bangkitnya produk lokal akan dapat membantu memperluas lapangan pekerjaan. Selain itu, dengan mengedepankan penggunaan produk lokal masyarakat dapat mengurangi tingkat inflasi di Indonesia. Ketika kita membeli produk lokal, uang yang dikeluarkan akan bersirkulasi di dalam daerah sendiri (dalam negeri) sehingga perputaran uang di Indonesia menjadi stabil. Kestabilan perputaran uang ini menyebabkan harga-harga barang akan cenderung lebih murah yang bisa meningkatkan kualitas perekonomian dalam negeri dan kehidupan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
Salah satu indikator membaiknya ekonomi adalah tingkat inflasi yang relatif rendah dan kondisi keuangan yang stabil. Inflasi sering terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang penduduknya dominan dari kalangan menengah ke bawah. Ketika inflasi, terjadi penurunan nilai mata uang yang menyebabkan semua harga barang termasuk kebutuhan pokok akan mahal dan menyebabkan masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan standar hidup mereka juga akan semakin menurun. Bila hal tersebut terjadi terus-menerus, maka akan menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional, pendapatan negara berkurang dan terjadi kekacauan ekonomi karena terganggunya stabilitas ekonomi. Seperti yang pernah terjadi di negara kita, inflasi dapat menyebabkan krisis moneter yang berpengaruh ke bidang lainnya seperti politik, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Ketika tingkat inflasi relatif rendah dan stabil di sebuah negara bisa dipastikan hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga rakyat menjadi makmur. Saat barang yang dibutuhkan harganya dapat dijangkau oleh masyarakat dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan maksimal, terciptalah sebuah negara yang aman dan sejahtera.
Produk lokal telah terbukti berhasil menopang ekonomi yang hampir “sekarat”. Pengalaman di masa pandemi bagi masyarakat di Bali, akibat mewabahnya virus Corona dan pariwisata Bali mati suri, produk lokallah yang menjadi penyelamat. Orang yang biasanya dengan mudah mengais dollar di dunia pariwisata, mau tidak mau kembali menggali potensi lokal untuk menopang kehidupannya. Belajar dari pengalaman tersebut, ketergantungan pada barang konsumsi minyak sawit dari pengusaha besar perlu diminimalisir. Karena hanya potensi lokal yang akan bisa membantu kehidupan masyarakat kecil.
Ni Komang Tika Pradnyani & I Nyoman Arya Kusuma Putra
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini