TUMPEK UYE UNTUK BALI SUCI DAN HARMONIS SEKALA NISKALA
Dalam rangka menjaga keseimbangan alam Bali beserta isinya, sesuai dengan visi Gubernur Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui “Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru” yang meliputi enam aspek yaitu:
1) Atma Kerthi adalah upaya untuk menegakkan kesucian jiwa-jiwa yang telah meninggalkan dunia material ini.,
2) Jagad Kerthi adalah upaya untuk menjaga kesucian atau keharmonisan hubungan antara semua mahluk.
3) Jana Kerthi adalah upaya untuk menegakkan kesucian atau keseimbangan diri kita sendiri.,
4) Segara Kerthi adalah upaya untuk menjaga kesucian atau kelestarian pantai dan lautan.
5) Danu Kerthi adalah upaya untuk menjaga kesucian atau kelestarian sumber-sumber air tawar seperti danau, berbagai sumber mata air dan sungai
6) Wana Kerthi adalah upaya untuk menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan.
Maka Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan Upacara Danu Kerthi secara sekala dan niskala sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 4 tahun 2022 tentang “Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi. Perayaan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan rahina suci Tumpek Uye yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Uye, 29 Januari 2022. Pada momentum kali ini Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan (pada sosial media “Pemprov Bali”), Rahina Tumpek Uye adalah hari untuk memuliakan sarwa wewalungan (binatang dan satwa), sebagai unsur alam yang diciptakan oleh Hyang Maha Kuasa, juga merupakan saudara kita, sehingga harus kita jaga dan dirawat bersama-sama. Danu Kerthi adalah penyucian dan pemuliaan danau, mata air, sungai, dan laut sebagai Huluning Amerta beserta habitat uang ada di dalamnya harus kita lindungi bersama. Om Svaha.
Menindaklanjuti hal tersebut, seluruh instansi pemerintahan dari tingkat Desa/Kecamatan/Kabupaten/Provinsi melaksanakan kegiatan sebagaimana terjabar pada SE Gubernur Bali tersebut. Khususnya di SMA Negeri 1 Selemadeg sebagai salah satu sekolah di bawah naungan Pemerintah Provinsi Bali, melaksanakan peringatan Rahina Tumpek Uye dimulai dari kegiatan mareresik (melaksanakan kebersihan) pada lingkungan sekolah, persembahyangan bersama siswa, guru, dan pegawai, serta melepas burung sebagai wujud pemuliaan sarwa wewalungan. Kepala SMAN 1 Selemadeg pada kesempatan ini menyampaikan, pembangunan di Bali ada 3 hal yang dijaga yaitu alam Bali, manusia Bali, dan kebudayaan Bali. Gubernur Bali menyadari Bali tidak memiliki potensi kekayaan tambang seperti daerah lain sebagai sumber pendapatan, tetapi Bali memiliki potensi dan keunikan dalam hal kebudayaan dan adat istiadat sehingga inilah yang wajib kita kawal bersama. Berkaitan dengan hal tersebut pada kesempatan lain akan diadakan lagi event-event penerapan langsung dari Sad Kerthi sehingga warga sekolah paham akan pelestarian alam Bali secara sekala dan niskala. Untuk pelaksanaan mareresik di SMAN 1 Selemadeg akan dimulai dari beji yang merupakan tempat penyucian air yang dimiliki sekolah sebagai wujud pemuliaan Danu Kerthi sesuai dengan visi Gubernur Bali, tambahnya.
Era Aryanti.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini