BERITA

Detail Berita

ORIENTASI UNTUK SEBUAH VISI

Minggu, 18 Juli 2021 14:54 WIB
204 |   -

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memasuki babak baru. Sebanyak 249 siswa diterima di SMA Negeri 1 Selemadeg (SMANSe) melalui seleksi dari 3 tahap jalur yaitu 1) Jalur Afirmasi dan Prestasi, 2) Jalur Zonasi, dan 3) Jalur Ranking Nilai Raport. Pada tanggal 12 Juli sampai dengan 14 Juli 2021 seluruh siswa mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring (dalam jaringan). Kegiatan MPLS yang dikoordinir oleh OSIS di bawah binaan waka kesiswaan Bapak Anak Agung Nyoman Wiryaduarsa, S.Si., merangkai kegiatan MPLS menjadi suatu kegiatan orientasi siswa yang singkat namun kaya dalam informasi yang bermanfaat. Tidak luput juga, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Bapak Drs. Dewa Made Indra, M.Si., memberikan sambutan kepada seluruh siswa baru di provinsi Bali, beliau berpesan, “Setiap siswa merasa senang tahun ini bisa mengikuti pendidikan, namun hal ini bukanlah cita-cita akhir, cita-cita yang sesungguhnya adalah bagaimana bisa mendapatkan pendidikan yang baik untuk kehidupan berikutnya, dalam mencari pekerjaan dan pengembangan profesi” Dalam penyampaiannya yang memotivasi siswa tersebut, agar memanfaatkan juga masa orientasi dengan sebaik-baiknya, saling mengenal satu sama lain, pengenalan terhadap lingkungan sekolah, pengenalan terhadap tata tertib, kurikulum, pengenalan guru dan pegawai, dan penyampaian program sekolah.

Bapak I Made Wardita, S.Pd selaku kepala sekolah juga turut memberikan motivasi kepada siswa baru, dalam penyampaiannya yang dikemas dalam sosialisasi program sekolah, singkat cerita diawali dengan perjalanan karier beliau yang ditunjukkan dengan eksistensi menulis dimulai dari memprakarsai terbitnya “Majalah Genta” sebagai media menuangkan ide dan gagasan di SMANSe, menulis di media masa, mengikuti lomba karya ilmiah, dan sampai pada pencapaian menjadi guru berprestasi di Provinsi Bali. Hal tersebut beliau sampaikan bukan sekedar basa-basi, namun bagaimana bisa memacu semangat siswa agar termotivasi, berkreasi, meningkatkan potensi yang terpendam dalam diri.

Mengemban tugas sebagai seorang kepala sekolah yang memiliki kewajiban dalam sosialisasi program sekolah yang berpedoman pada Visi SMA Negeri 1 Selemadeg yaitu Berketuhanan, Berbudi Pekerti, Berbudaya, Berprestasi, dan Berwawasan Global. Hal ini juga disampaikan pada “Rapat Virtual Orang Tua Siswa Baru” tempo hari, dengan harapan tidak bosan mendengarkan apa yang menjadi gambaran dan bagaimana arah kedepan dari sekolah ini. Ketika memasuki gerbang SMANSe, sembahyang adalah hal pertama dilakukan warga sekolah, hal ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang cerdas spritual, cerdas berperilaku, dan cerdas perbuatan, ketika hal tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan akan membentuk sebuah pembiasaan dan menjadi sebuah budaya positif dikalangan warga sekolah. Perilaku disiplin yang dimulai dari diri sendiri, menjadi disiplin cermin kepribadian, serta disiplin adalah kunci keberhasilan. Kita optimis, hal tersebut akan berdampak pada prestasi siswa, karena dapat dibuktikan dengan prestasi siswa SMANSe dalam Kompetisi Olimpiade Penelitian Siswa Nasional yang pada saat ini masih bersaing di kancah nasional dalam menyusun karya ilmiah, KSN (Kompetisi Sains Nasional) Tahun 2021 mampu mengantarkan 3 orang siswanya untuk bersaing di provinsi serta menembus tingkat nasional sebagai Juara Harapan 2 lomba baca puisi. Tidak sampai dalam sebuah prestasi, SMANSe optimis di masa pandemi yang didominasi dengan transformasi manual ke era digital berharap peserta didik memiliki wawasan global, mampu bersaing dalam perkembangan teknologi yang pesat ini, budaya literasi yang tinggi, memanfaatkan sumber-sumber belajar dari berbagai media, serta menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan. Menjadi suatu acuan dalam inovasi membangun sebuah branding sekolah yang berwawasan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang didukung dengan fasilitas komputer yang memadai, tenaga pengajar yang ahli, serta bekerja sama dengan perguruan tinggi sebagai asesor dalam kegiatan pengembangan diri berbasis digital.

Dalam pemaparan singkatnya terkait dengan program sekolah, kepala sekolah yang akrab disapa Pak Made ini, memberikan tiga gambaran kegaitan pembelajaran yaitu, 1) Pembelajaran sebelum pandemi, mengacu pada visi dan memakai motto Sekolahku Rumahku SMANSe menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan, mengasyikan, dan mencerdaskan. Salah satunya ada kegiatan ramah anak setiap hari Jumat, siswa memakai kaos ramah anak, olahraga gembira, siswa diberikan kreativitas dalam stand up comedy, serta disediakan podium untuk membicarakan hal-hal yang menjadi topik kekinian. Selain itu bakat minat siswa dibidang seni difasilitasi dalam kegiatan ekstra kurikuler seperti musik, teater, musikalisasi puisi, tari, dan sebagainya. 2) Pembelajaran di masa pandemi beralih menjadi, Rumahku adalah Sekolahku. Tantangan baru dalam dunia pendidikan menjadikan keadaan berubah 360 derajat. Membangun lingkungan rumah yang menyenangkan, perasaaan nyaman tanpa menyalahkan satu sama lain bukan menjadi suatu perkara mudah antara orang tua dan siswa. Sekolah yang sudah merancang dengan sedemikian rupa pembelajaran daring yang dimulai dari doa, olahraga, membantu orang tua, dan menerima materi di kelas maya. Kadang kala masih menjadi suatu permasalahan karena kurangnya manajemen waktu, siswa baru dihimbau agar menyampaikan setiap kendala pembelajaran dengan wali kelas dan memperhatikan kehadiran dalam mengikuti pembelajaran. 3) Perpaduan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dan online, jauh-jauh hari pemerintah sudah merancang agar siswa bisa melakukan pembelajaran tatap muka dimulai dari guru dan pegawai sudah divaksin, vaksin untuk peserta didik, hadir ke sekolah hanya 90 menit, siswa yang hadir setengah dari jumlah kelas, menjaga jarak, memakai masker, selesai pembelajaran siswa langsung pulang, di sekolah hanya belajar materi pokok, tempat cuci tangan ada disetiap kelas, tersedia sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan penyemprotan ruangan kelas 2 kali dalam seminggu.

Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan secara terbatas diharapkan bisa menumbuhkan kembali sikap budi pekerti siswa, memupuk kompetensi sosial yang selalu bergaul disituasi pandemi namun dengan tetap menjaga jarak. Kolaborasi antara tatap muka dan online sebagai penanda berangsur-angsur pulihnya semangat penerus bangsa dalam mengupayakan mencerdaskan kehidupan bangsa di tengah terpuruknya dunia ini dengan pandemi. Dengan adanya internet yang mampu menembus ruang dan waktu, tatap muka terbatas bisa disempurnakan dengan aplikasi-aplikasi yang didukung dengan konten-konten sesuai dengan kebutuhan belajar siswa serta  dilengkapi dengan LKS (Lembar Kerja Siswa) dan buku paket. Bagaimanapun keadaan dunia pendidikan sekarang ini, tidak akan membendung kreativitas dan inovasi dari bangsa Indonesia, tetap bangun potensi diri, nyalakan api dalam diri, berkolaborasi, dan membangun jaringan. Kita Bisa!

 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini