MENINGKATKAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MEWUJUDKAN SDM BALI UNGGUL
Untuk meningkatkan mutu “Pendidik dan Tenaga Kependidikan” SMAN 1 Selemadeg melaksanakan workshop selama dua hari. Pada hari pertama Kamis, 4 November 2021 menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali, Sekretaris Disdikpora Provinsi Bali, Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikpora Provinsi Bali, dan Kepala UPTD. BPTKK pada Disdikpora Provinsi Bali. Sasarannya adalah pendidik, tenaga kependidikan di SMAN 1 Selemadeg dan SMAN 1 Kerambitan.
Dalam laporannya, Kepala SMAN 1 Selemadeg menyampaikan, pada tahun ini sekolah yang berpusat di Desa Bajera ini sudah berusia 37 tahun. Pada hari jadinya yang diperingati pada tanggal 29 Oktober 2021 lalu mengambil tema “Adaptif, Inovatif, dan Berprestasi” Di tengah pandemi yang mengadaptasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas disambut baik oleh guru dan siswa dengan semangat berkolaborasi membahas kesulitan belajar dan pendidikan karakter. Dalam kepemimpinannya kali ini, beliau menyampaikan masih dalam melaksanakan RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) Tahun 2021-2024 yang diikat oleh visi sekolah yaitu “Terwujudnya Insan SMAN 1 Selemadeg yang, Berketuhanan, Berbudi Pekerti, Berbudaya, Berprestasi, dan Berwawasan Global” Target prestasi siswa minimal ditingkat provinsi dan merealisasikan program sekolah berwawasan global melalui branding sekolah berbasis TIK. Hal ini didasari dengan zaman digitalisasi yang semakin berkembang dan dipandang perlu memberikan bekal kepada siswa ketrampilan dibidang TIK.
Workshop dibuka langsung oleh Bapak Kepala Disdikpora Dr. KN. Boy Jayawibawa, M.Si. yang pada kesempatan ini beliau menyampaikan, peningkatan sumber daya manusia memang harus dan selalu diupdate, pandemi mengajarkan semua sendi kehidupan berubah, dimulai dari kehidupan kita sehari-hari, kesehatan, dan pendidikan. Yang mampu bertahan bukan orang yang pintar, tetapi orang yang mampu bertahan adalah orang yang mampu beradaptasi. Sejalan dengan itu terkait dengan program bimbingan TIK SMAN 1 Selemadeg yang merupakan adaptasi dari berkembang pesatnya teknologi, beliau setuju dan sependapat karena guru dan siswa membutuhkan ketrampilan tersebut.
Kali ini Kadisdikpora Provinsi Bali didampingi oleh jajarannya, sebagai narasumber kedua adalah Bapak Kepala Bidang Pembinaan SMA Drs. I Nyoman Ratmaja, M.Pd. Diawal materi beliau menyampaikan, sesuai motto SMA “Maju Bersama Hebat Semua” sebagai pendidik dan tenaga kependidikan adalah melayani masyarakat. Memiliki tugas dibidang pendidikan sejalan dengan visi dan misi pemerintah provinsi Bali yang bertujuan untuk membentuk SDM Bali unggul. Merdeka belajar, berinovasi, dan berkolaborasi merupakan tugas kita bersama walaupun pada masa pandemi. Dalam hal ini juga beliau berpesan agar sekolah membentuk “Peguyuban Orang Tua Siswa” yang dikoordinir oleh wali kelas agar memudahkan komunikasi dan pengawasan siswa agar tidak terlibat kenakalan remaja. Disamping itu sekolah agar bersinergi mengurangi angka anak putus sekolah melalui kelas inspirasi. Sebagai contoh dalam kegiatan “Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah” (MPLS) bisa mengundang alumni untuk memotivasi siswa, misalnya tamatan yang menjadi ABRI, pengusaha, pesiar, dll. Sekolah juga diharapkan berinovasi membuat perpustakaan berbasis digital untuk memaksimalkan pelayanan. Melalui perpustakan guru agar mengajak siswa untuk bedah buku, kolaborasi antar mapel, menumbuhkan literasi, dan memotivasi siswa agar berani tampil.
Narasumber ketiga pada workshop ini adalah Bapak Sekretaris Disdikpora Provinsi Bali I Ketut Sudarma, S.Sos. Kedatangan Disdikpora Provinsi Bali ke satuan pendidikan adalah ingin melihat secara utuh fisik sekolah, sarana prasarana, guru, pegawai, dan kelengkapannya, tegas beliau diawal materinya. Dalam hal ini guru diharapkan memiliki penampilan yang meyakinkan masyarakat agar mampu melaksanakan kurikulum 2013 yang mencakup tiga hal yaitu karakter, pengetahuan, dan ketrampilan. Pendidikan karakter adalah hal utama yang akan bertanggung jawab nanti apabila siswa melanjutkan ke perguruan tinggi maupun bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Fenomena siswa salah jurusan saat terjun ke didunia kerja merupakan kurangnya pendidikan karakter. Hal yang dibutuhkan untuk meminimalisir hal tersebut dengan dedikasi dan loyalitas dari pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendidik siswa. Disamping itu beliau juga menyampaikan terkait tata kelola keuangan yang harus dilakukan secara transparan agar tidak menimbulkan persepsi yang memecah belah.
Pemateri yang terakhir di hari pertama adalah Kepala UPTD BPTKK pada Disdikpora Provinsi Bali I Gusti Ayu Agung Trisna Dewi, SE.Ak., MM yang membahas tentang muatan lokal sebagai pembelajaran abad 21 di satuan SMA. Muatan lokal sebagai jembatan untuk mengembangkan potensi daerah, melestarikan bahasa daerah, dan kebudayaan. Melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur, memiliki sikap yang selaras nilai dan menaati aturan yg berada didaerah, hal ini akan memberikan bekal kemampuan untuk hidup dimasyarakat. Potensi yang ada di daerah merupakan potensi muatan lokal. Narasumber yang akrab dipanggil Ibu Dewi ini menegaskan, sebagai orang Bali hendaknya memiliki rasa syukur, bahagia, rasa bangga dilahirkan sebagai orang Bali, dan unsur lainnya. Tujuannya memperkokoh jati diri sebagai orang Bali dan mampu menghadapi tantangan yang komplek dalam kehidupan keluarga dan lingkungan.
Kegiatan peningkatan mutu pendidik dan tenaga pendidikan pada hari Jumat, 5 November 2021 diisi dengan materi branding sekolah berbasis TIK oleh Kepala Sekolah, yang pada kesempatan ini beliau menyampaikan, program dari tim ini tidak hanya bergerak dalam pembinaan TIK untuk siswa kelas X, selain itu dilengkapi dengan publikasi diberbagai media sosial sekolah seperti majalah sekolah, website, facebook, instagram, dan youtube. Hal tersebut secara tidak langsung sebagai upaya promosi dan realisasi dari program yang berwawasan global. Untuk kegiatan bimbingan TIK akan dimulai semester II pada tahun ajaran 2021-2022 tegasnya.
Narasumber selanjutnya yaitu penyampaian program guru penggerak oleh Ibu Ayu Wulandari. Pada pemaparannya disampaikan bahwa sebagai wujud aksi nyata, calon guru penggerak membentuk tim praktisi yang nantinya akan membantu bapak/ibu guru dalam penerapan teknologi dalam pembelajaran dan strategi mengajar pada PTM terbatas. Guru Bahasa Indonesia ini juga memberikan tips melaksanakan literasi pada siswa yang berbasis digital dan menghasilkan berbagai macam produk.
Selain itu, kegiatan ini juga disisipkan dengan penyusunan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang meruapakan suatu alat ataupun sarana untuk penilaian prestasi kerja ASN secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap SKP itu sendiri dan perilaku kerja pegawai yang dipaparkan oleh Bapak I Made Mudarsa, S.Pd beserta tim. Serta diakhiri dengan kegiatan perancangan dan penyusunan RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah) Tahun Anggaran 2022 yang dipandu oleh Bapak I Wayan Kardika, S.Pd. Rencana biaya dan pendanaan program atau kegiatan ini disusun untuk 1 (satu) tahun anggaran yang diterima dan dikelola langsung oleh sekolah sesuai dengan juknis yang berlaku.
Era Aryanti
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini