BERITA

Detail Berita

ASESMEN NASIONAL UNTUK MUTU PENDIDIKAN

Minggu, 3 Oktober 2021 08:41 WIB
538 |   -

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi resmi memberlakukan Asesmen Nasional (AN) pada tahun 2021. Pihak yang terlibat dalam satuan pendidikan adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. AN dirancang sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan di Indonesia. Program ini terdiri dari tiga instrument yaitu 1) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), 2) Survei Karakter, dan 3) Survei Lingkungan Belajar.

Untuk pelaksanaan AN di SMA Negeri 1 Selemadeg dilaksanakan berbasis komputer, umumnya dinamakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Kegiatan ini diawali dengan gladi untuk siswa pada gelombang I hari Senin s.d Selasa tanggal 6 s.d 7 September 2021, dan gelombang II untuk proktor dan teknis di satuan pendidikan pada hari Rabu s.d Kamis tanggal 8 s.d 9 September 2021. Mengingat pada waktu tersebut Bali masih berada pada PPKM (Pemberlakuam Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 4 maka menghadirkan siswa ke sekolah disertai atas izin dari orang tua siswa dan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 secara ketat.

Pelaksanaan ANBK di SMA Negeri 1 Selemadeg pada hari Selasa s.d Rabu tanggal 29 s.d 30 September 2021 diikuti oleh 50 orang siswa kelas XI meliputi 28 orang dari jurusan IPA dan 22 orang dari jurusan IPS. Hari pertama diisi dengan AKM dan survei karakter. Pada hari kedua siswa mengerjakan numerasi dan survei lingkungan belajar. AKM yang diikuti oleh peserta didik, bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. “Survei Karakter” nantinya, diikuti oleh peserta didik untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai sebagai hasil belajar nonkognitif.  Untuk kepala sekolah dan guru mengisi survei lingkungan belajar pada tanggal 29 atau 30 September 2021. Survei ini bertujuan untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Mendikbudristek mengungkapkan “Bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap individu siswa, guru, maupun kepala sekolah, tidak ada konsekuensi juga keanggaran sekolah, maupun ke lulusan. Bahkan data tidak dipresentasikan sebagai individu, melainkan agregasi sekolah” Program gebrakan dari Menteri Nadiem Makarim ini dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan dan program pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini